Thursday, October 26, 2006

Badminton - Exercise - Competition

latihan badminton
Akhirnya hari yang ditunggupun tiba aku mulai dengan ikut latihan badminton secara teratur 2 kali dalam seminggu dengan klubku. Setiap kali latihan lamanya 3 sampai 4 jam. Cukup melelahkan bagiku yang masih pemula dan usia belasan tahun. Tetapi dari latihan rutin itu kecintaanku pada badminton makin tumbuh.

Aku mulai dilatih bagaimana memegang raket badminton dengan benar, memukul bola, melangkahkan kaki, mengayunkan lengan dan sebagainya. Setiap kali selesai latihan drill, stroke dan fisik kami diberi kesempatan untuk bermain badminton tunggal ataupun ganda. Itulah saat yang ditunggu-tunggu oleh kami semua. Bermain bersama-sama. Kami bermain dengan penuh semangat untuk saling mengalahkan.

Ayahku selalu mendukung dengan menyempatkan diri disela-sela kesibukannya untuk melihat latihanku. Terkadang memberi instruksi-instruksi, memberi semangat, mendengarkan keluhanku, pokoknya mensupportku habis-habisan dech. Sungguh suatu pengorbanan yang tidak sedikit baik itu waktu, tenaga dan uang yang telah Ayahku berikan untuk kemajuanku bermain badminton.

Oh ya… Ayahku juga penggemar berat badminton. Sering kami berdua datang lebih awal dari jadwal latihan badminton. Aku dan ayah bermain dulu barang sebentar sambil menunggu teman-teman lain datang. Kecintaan Ayahku pada badminton rupanya menular dalam diriku. Sering kami berdua berdiskusi panjang lebar mengenai teknik-teknik, trik-trik, metode latihan, rencana latihan…pokoknya semua berkaitan dengan badminton.

Kadang kami juga merencanakan pertandingan persahabatan dengan klub badminton disekitar kota kami. Jauh-jauh hari aku bersama teman klub badmintonku berlatih fisik dan teknik guna menghadapi pertandingan persahabatan tersebut. Kami semangat berlatih untuk menghadapi pertandingan badminton persahabatan itu. Walau tidak ada hadiah khusus yang diberikan apabila memenangi pertandingan tetapi ada rasa bangga apabila bisa mengalahkan lawan.

Pengunjung yang aku hormati, nantikan yah lanjutan ceritaku ini. Disini, di weblogku ini.

See you next time. Cheers!


Monday, October 16, 2006

Badminton - It Was A Good Time!

bermain badminton
Hm……kapan ya tepatnya aku mulai kenal sama badminton? Seingatku aku mulai suka
bermain badminton SD kelas 6. Bermula dari sekadar iseng bermain dengan teman-teman sebaya di lapangan terbuka atau tempat-tempat yang cukup lapang itulah awal kesukaanku. Bermain dengan penuh canda tawa dan sesekali berantem satu dengan yang lain hanya gara-gara berebut bermain atau masalah sepele lainnya ha...ha…ha… Ah indahnya masa itu…

Rupa-rupanya ayahku memperhatikan hobby-ku yang satu ini (aku punya banyak hobby lain lho...) Beliaulah yang berjasa mengenalkan aku lebih jauh lagi dengan badminton ini. Hingga pada suatu hari Ayahku bertanya, “apakah kamu mau ikut klub badminton?” Segera aku jawab dengan,”ya” dan anggukan kepala. Dalam benakku waktu itu tersirat keingintahuan yang besar seorang anak kecil terhadap badminton ini. Banyak pertanyaan yang muncul dibenakku waktu itu: seperti apakah ikut menjadi anggota klub badminton? Seperti apakah latihannya? Banyakkah teman yang berlatih? Seperti apakah pelatihnya? Hm… rasanya tidak sabar untuk segera bergabung.

Hingga suatu hari aku diantar Ayahku ke rumah seorang pelatih dan menyampaikan niatku untuk berlatih badminton. Hm… ternyata tidak menyeramkan wajah pelatihku ini, tidak seperti yang aku bayangkan dibenakku waktu itu. Sepulangnya dari rumah pelatih itu aku diajak Ayahku ke toko sport. Aku dibelikan beberapa baju dan juga sepatu serta raket yang lebih bagus. Betapa senangnya aku waktu itu!

Dikotaku ini klub badminton pada era tahun 1980-an belumlah banyak…seingatku hanya ada 2 klub besar….ya hanya ada 2! Dengan gedung badminton yang sudah tua dan atap menggunakan seng (menurut orangtuaku bekas pabrik gula) yang seingatku kalau hujan pasti bocor… he…he…he… dan kalau ada angin besar seng-seng penutup atap bisa terbang melayang-layang ditiup angin….he…he…he.. Gedung ini terdiri dari 8 lapangan. Cukup memuaskan hasrat kami untuk berlatih badminton pada waktu itu.

Nah bagaimana pembaca, saya cukupkan sampai disini dulu yah. Tanggapan atau komentar pembaca atas coretanku ini akan sangat dihargai.

Oh ya thanks ya kalian sempatkan waktu untuk kunjungi weblogku ini!

See you next time. Cheers!

Friday, October 06, 2006

Badminton - A Dream Come True?

badminton shuttlecock
Aku ingin mulai coretanku dengan kalimat ini: “Cita-citamu ingin menjadi apa nanti setelah kamu dewasa?” Suatu pertanyaan biasa yang sering ditanyakan oleh para orangtua kepada anak-anaknya. Ketika itu aku menjawab ingin menjadi Lim Swie King! Ya kujawab dengan mantap dan polosnya seperti lazimnya anak kecil.

Tahukah anda siapa gerangan sosok “Lim Swie King” itu? Ya, benar! Dialah salah satu putra terbaik Indonesia di international badminton forum pada jamannya. Dialah tokoh legendaris di dunia badminton dengan sebutan “King Smash-nya” yang luarbiasa dahsyat! Musuhpun gentar mendengar “King Smash” ini.

Aku sungguh mengaguminya. Aku lebih mengenal Lim Swie King daripada Rudy Hartono yang mengharumkan nama Indonesia di arena internasional dengan 7 kali berturut-turut memenangi kejuaraan badminton All England, sungguh suatu prestasi yang luar biasa pula. Tapi tanpa mengurangi rasa hormatku kepadanya, aku kurang mengidolakannya karena aku lahir pada jaman Lim Swie King dan hanya sesekali saja melihat pertandingan badminton Rudy Hartono karena dia sudah mulai tua.

Ya badminton adalah olahraga yang sangat sensitif dengan usia karena badminton tergolong olahraga yang membutuhkan fisik yang prima. Fisik prima hanya dipunyai oleh atlet yang masih muda. Sementara Rudy Hartono sudah mulai uzur dan harus merelakan untuk membimbing dan memberi kesempatan kepada yang muda-muda untuk berprestasi mengharumkan nama bangsa.

Pengunjung yang aku hormati, nantikan ya lanjutan coretanku ini. Oh ya thanks ya kalian sempatkan waktu untuk kunjungi weblogku ini!

See you next time. Smile!

By: Kotakeripik